Minggu, 30 Mei 2010

expr:id='"post-" + data:post.id'> Sekilas mengenai Statika

Pengertian
Statistik dapat diartikan sebagai berikut:
1. Kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah sehingga dapat memberikan gambaran tentang masalah tersebut. Contoh, tinggi badan Badu 165 cm.
2. Suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu. Sebagai contoh 90% mahasiswa Fakultas Teknik adalah alumnus SMU.
Kata statistik dapat juga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau metode ilmiah dan sering disebut sebagai statistika. Sehingga statistika sendiri dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.
Probabilitas adalah nilai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Misalnya jpada kondisi normal, jika suatu uang logam dilempar maka ada dua macam kemungkinan yang terjadi yaitu munculnya angka atau gambar. Jumlah total probabilitas selalu sama dengan satu.

B. Data
Karena statistik dan probabilitas sangat erat kaitannya dengan data maka lebih dahulu harus dikenal tentang data. Macam-macam data dapat dikelompokkan berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda.


Diantaranya yang umum dilakukan adalah pengelompokan sebagai berikut:
1. Data menurut sifatnya.
2. Data menurut skala pengukuran
3. Data menurut cara memperolehnya.
Menurut sifatnya data dibagi dua. Yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut. Contoh data kualitatif adalah harga semen hari ini mengalami kenaikan; penonton sepakbola di stadion mengalami penurunan. Data kuantitatif adalah data berbentuk bilangan. Contoh data kuantitatif adalah luas ruang kelas 36,8 m2; jumlah dosen Fakultas Teknik 130 orang. Data kuantitatif ini sendiri terbagi menjadi dua lagi, yaitu diskrit dan kontinyu. Data yang diskrit adalah data kuantitatif yang didapat dengan cara menghitung (cacah/ sensus). Sedangkan data kontinyu adalah data yang didapat dengan cara mengukur (panjang, berat, waktu, dan lain-lain).
Data menurut skala pengukuran dibagi menjadi empat bagian, yaitu data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio. Skala nominal atau skala klasifikasi adalah skala data yang paling sederhana. Angka-angka digunakan hanya semata-mata untuk klasifikasi saja. Tidak ada maksud bahwa yang lebih dahulu lebih tinggi atau lebih baik dari yang terkemudian atau maksud lainnya. Contoh 1=Banjarmasin, 2=Surabaya, 3=Semarang. Data ordinal adalah data yang menunjukkan bahwa angka-angka menunjukkan nama obyek tertentu yang menunjukkan adanya urutan berdasarkan kriteria tertentu dan jarak antara pada masing-masing kategori tidak sama karen tidak adanya ukuran yang pasti. Contoh: 1=Tinggi sekali, 2=Tinggi, 3=rendah, 4=rendah sekali; 1=Sangat setuju, 2=Setuju, 3=tidak setuju, 4=sangat tidak setuju.
Data interval merupakan skala data yang mempunyai sifat ordinal, namun jarak antara dua angka pada skala itu diketahui ukurannya. Tetapi pada skala interval tidak ada memiliki nol mutlak. Contohnya adalah data hasil ujian mata kuliah.
Data rasio merupakan skala yang data yang memiliki sifat interval dan memiliki nol mutlak. Contohnya adalah data tentang berat badan. Nol mutlak artinya jika suatu data menyatakan nol berarti benar-benar nilai dari data tersebut adalah nol.
Sedangkan menurut cara memperolehnya, maka data dibagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri (subyek/pelaku) serta diperoleh langsung dari obyeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi sudah dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain. Biasanya data yang dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi. Contoh data primer adalah data pemilih yang dimiliki oleh KPU. Sedangkan contoh data sekunder adalah data pemilih yang dimiliki oleh Televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar